Laman

Senin, 15 November 2010

Apakah Nibbana ituh?

He who takes refuge in The Buddha, the Dharma and the Sangha sees with wisdom the Four Noble Truths : Suffering, The Cause of Suffering, The Cessation of Suffering, The Noble Eightfold Path leading to The Cessation of Suffering.

“Ia yang berlindung pada Sang Buddha, Dhamma dan Sangha niscaya menembus Empat Kebenaran Mulia dengan kebijaksanaan, yakni: penderitaan, sebab penderitaan, kepadaman penderitaan, dan jalan mulia berfaktor delapan yang membawa pada kepadaman penderitaan”. BUDDHA VAGGA XIV : 190

Apakah Nibbana itu ?

Suatu ketika Bhikku Sariputta tengah berdiam di Magadha di Nalakagama. Saat itu si pengelana Jambukhadaka mendekati Bhikku Sariputta dan menyapanya.

Setelah mereka mengakhiri sapa dan perbincangan yang hangat itu, Dia duduk disatu sisi dan berkata kepada Bhikku Sariputta :

"Sahabat Sariputta, dikatakan 'Nibbana, Nibbana ', Sekarang, apakah Nibbana ini ? "

" Hancurnya nafsu, hancurnya kebencian, hancurnya kegelapan batin :
inilah, sahabat yang disebut Nibbana"

" Namun, sahabat adakah suatu jalan, adakah suatu cara untuk mencapai Nibbana ini ?"

"Ada suatu jalan, sahabat, ada suatu cara untuk mencapai Nibbana ini"

"Dan sahabat, apakah jalan itu, apakah cara untuk mencapai Nibana ini ?"

"Sahabat, jalan tersebut adalah Jalan Mulia Berfaktor Delapan ini :
Yaitu Pandangan Benar, Pengupayaan Benar, Penyadaran Benar dan Pemusatan Benar.

Inilah jalannya, sahabat, inilah cara untuk mencapai Nibbana ini"

Semua ada waktunya dan bersiap diri adalah solusi

Beberapa hari kita tak saling menyapa, karena saa harus menjalankan tugas ke daerah.
Banyak yang khawatir, karena kunjungan saya ke daerah Jawa tengah , daerah yang dekat dengan Merapi, bahkan suami serta teman teman banyak yang menganjurkan untuk membatalkan kunjungan dan cepatlah kembali ke Jakarta.

Dalam hati saa sangat bahagia begitu banyak orang yang peduli dan mencintai saya, namun ada satu keyakinan yang selalu saya bawa sebagai iman hidup saya adalah , semua ada waktunya .

Tempat dimana saya singgah seakan jauh dari pemberitaan yang begitu menggebu ge

bu, disinilah saya belajar kebijaksanaan menampaikan informasi .

Sampai selesai kunjungan dan kembali ke Jakarta dengan selamat, pagi pagi dapat informasi dari mertua bahwa kereta setelahkereta saya anjlok.

Saudaraku, semua ada waktunya, selagi masih bisa mengisi hidup ini dengan kebajikan lakukanlah, tdk perlu pikirkan berapa lama lagi waktu buat kita, namun isilah waktu kita dengan sebaik baiknya.

salam alwas smile

melly kiong