Whose in the world is overcome by this craving poisonous and base, for him all sorrow increases as Virana grass that is watered well. “Di dunia ini, apabila seseorang dikuasai oleh keinginan kotor dan beracun, kesedihan niscaya berkembang bagaikan rumput Birana yang tumbuh subur karena tersirami air hujan”. TANHA VAGGA XXIV : 335
SEGALA SESUATUNYA, PASTI ADA KONSEKWENSINYA
Pada suatu ketika, terdapatlah dua anak sapi yang menjadi bagian dari sebuah keluarga perumah tangga di suatu negara.
Di rumah yang sama, tinggal juga seorang anak perempuan dan se – ekor bayi babi. Karena babi itu hampir tidak pernah mengeluarkan suara, babi itu dipanggil dengan 'Tanpa Dengking'.
Tuan rumah memperlakukan Tanpa Dengking dengan sangat baik. Mereka memberi makan nasi terbaik dalam jumlah besar dan bahkan bubur beras dengan banyak campuran gula merah.
Dua anak sapi memperhatikan hal ini. Mereka bekerja keras menarik bajak di sawah dan gerobak di jalan.
Merah Kecil berkata ke Merah Besar, : "Kakak, di dalam rumah tangga ini, Aku dan kamu yang mengerjakan semua pekerjaan berat.
Kita membawa kemakmuran untuk keluarga ini. Tetapi mereka hanya memberi makan kita rumput dan jerami.
Si bayi babi Tanpa Dengking tidak melakukan apa – apa untuk menyokong keluarga ini. Dan mereka memberi makan makanan terbaik dan ter – enak.
Kenapa dia harus mendapatkan perlakuan special semacam itu ?"
Kakak yang bijaksana berkata, : "Oh adikku, berbahaya jika iri hati kepada siapa pun. Jadi, jangan iri hati kepada bayi babi karena dia sudah diberi makan banyak semacam itu.
Apa yang dia makan adalah benar – benar 'makanan kematian'" "Dalam waktu dekat, akan ada upacara pernikahan anak perempuan tuan rumah dan Tanpa Dengking kecil akan menjadi hidangan pernikahan !
Itu sebabnya mengapa dia dimanja dan diberi makan makanan sedemikian rupa."
"Dalam beberapa hari para tamu akan datang. Kemudian anak babi ini kakinya akan diseret keluar, dibunuh dan dibuat kari untuk hidangan"
Ternyata benar, dalam beberapa hari para undangan pernikahan datang. Bayi babi Tanpa Dengking diseret dan dibunuh.
Dan seperti yang Merah Besar sudah katakan, babi itu dimasak menjadi berbagai jenis kari dan dilahap oleh para tamu.
Kemudian Merah Besar berkata, : "Adikku, Apakah kamu melihat apa yang terjadi dengan bayi Tanpa Dengking ?"
"Iya kakak" jawab Merah Kecil, "Sekarang Aku mengerti" Merah Besar kembali berkata, : "Ini adalah hasil dari diberi makan makanan banyak semacam itu. Rumput dan jerami kita yang tidak enak beratus – ratus kali lebih baik daripada bubur dan gula merah manisnya.
Makanan kita tidak mendatangkan bahaya bagi kita tetapi malahan menjanjikan umur panjang !"
PESAN MORAL :
Jangan iri hati terhadap kemakmuran orang lain, sampai kamu mengetahui harga yang mereka bayar.
Dikutip dari : http://selfyparkit.wordpress.com/2010/08/08/merah-besar-merah-kecil-dan-tanpa-dengking-iri-hati
# Pre – Launching WEBSITE : www.peterlim-mba.com
SABBE SATTA SABBA DUKKHA PAMUCCANTU – SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATA : Semoga semua makhluk hidup terbebaskan dari derita dan semoga semuanya senantiasa berbahagia,...sadhu,...sadhu,...sadhu,...
Kamis, 10 Februari 2011
Pesan untuk ibu…
Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada sang ibu yang tinggal sejauh 250 Km darinya.
Begitu keluar dari mobilnya, dia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu – sedu.
Pria itu menanyainya kenapa dan dijawab oleh gadih kecil, : “Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tetapi saya cuma punya uang lima ratus saja sedangkan harga mawar itu seribu”
Pria itu tersenyum dan berkata, : “Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kau mau”
Kemudian, dia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk dikirimkan ke ibunya.
Ketika selesai dan hendak pulang, dia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang ke rumah.
Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya, : “Yach tentu saja. Maukah Anda mengantarkan ke tempat ibu saya ?”
Kemudian mereka berdua menuju ke tempat yang ditunjukkan gadis kecil itu yaitu pemakaman umum, dimana lalu gadis kecil itu meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah.
Melihat hal ini, hati pria itu menjadi terenyuh dan teringat sesuatu.
Bergegas, dia kembali menuju ke toko bunga tadi dan membatalkan kirimannya. Dia mengambil karangan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 Km menuju rumah ibunya.
SABBE SATTA SABBA DUKKHA PAMUCCANTU – SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATA : Semoga semua makhluk hidup terbebaskan dari derita dan semoga semuanya senantiasa berbahagia,...sadhu,...sadhu,...sadhu,...
* Untuk selengkapnya, silakan masuk ke WEBSITE MOTIVASI : www.peterlim-mba.com dan add Blackberry anda ke nomor Pin 216DE234 untuk mendapatkan inspirasi – inspirasi kehidupan setiap hari.
Begitu keluar dari mobilnya, dia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu – sedu.
Pria itu menanyainya kenapa dan dijawab oleh gadih kecil, : “Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tetapi saya cuma punya uang lima ratus saja sedangkan harga mawar itu seribu”
Pria itu tersenyum dan berkata, : “Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kau mau”
Kemudian, dia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk dikirimkan ke ibunya.
Ketika selesai dan hendak pulang, dia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang ke rumah.
Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya, : “Yach tentu saja. Maukah Anda mengantarkan ke tempat ibu saya ?”
Kemudian mereka berdua menuju ke tempat yang ditunjukkan gadis kecil itu yaitu pemakaman umum, dimana lalu gadis kecil itu meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah.
Melihat hal ini, hati pria itu menjadi terenyuh dan teringat sesuatu.
Bergegas, dia kembali menuju ke toko bunga tadi dan membatalkan kirimannya. Dia mengambil karangan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 Km menuju rumah ibunya.
SABBE SATTA SABBA DUKKHA PAMUCCANTU – SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATA : Semoga semua makhluk hidup terbebaskan dari derita dan semoga semuanya senantiasa berbahagia,...sadhu,...sadhu,...sadhu,...
* Untuk selengkapnya, silakan masuk ke WEBSITE MOTIVASI : www.peterlim-mba.com dan add Blackberry anda ke nomor Pin 216DE234 untuk mendapatkan inspirasi – inspirasi kehidupan setiap hari.
Kisah Mahakassapa Thera - Dhammapada Atthakatha
Dhammapada
BAB II. APPAMADA VAGGA - Kewaspadaan
(28)
Seperti seseorang yang berdiri diatas gunung mengamati mereka yang berada di bawah,
Orang bijaksana yang telah mengatasi kelengahan dengan kewaspadaan dan bebas dari penderitaan, mendaki menara kebijaksanaan,
mengamati orang-orang yang belum tercerahkan.
Dhammapada Atthakatha :
Kisah Mahakassapa Thera
Suatu waktu ketika Mahakassapa Thera tinggal di gua Pipphali, beliau menghabiskan waktunya untuk mengembangkan aloka kasina, dan melalui kemampuan batin mata dewa, mencoba mengetahui siapa yang waspada, dan siapa yang lengah, juga siapa yang mati dan akan dilahirkan.
Sang Buddha, dari vihara, mengetahui melalui kemampuan batin mata dewa beliau, apa yang dikerjakan oleh Mahakassapa Thera, dan ingin mengingatkan bahwa apa yang dia lakukan hanyalah menghabiskan waktu. Maka Beliau menampakkan diri di depan thera tersebut dan berkata. "Anakku Kassapa, jumlah kelahiran dan kematian makhluk hidup tak terhitung dan tak dapat dihitung. Hal ini bukan tugasmu, hal ini adalah tugas para Buddha."
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut ini:
"Pamādaṃ appamādena yadā nudati paṇḍito
paññāpāsādaṃ āruyha asoko sokiniṃ pajaṃ
pabbataṭṭho va bhummaṭṭhe dhīro bāle avekkhati."
Seperti seseorang yang berdiri diatas gunung mengamati mereka yang berada di bawah,
Orang bijaksana yang telah mengatasi kelengahan dengan kewaspadaan dan bebas dari penderitaan, mendaki menara kebijaksanaan,
mengamati orang-orang yang belum tercerahkan.
------------------------
Notes :
Seorang Buddha memiliki kemampuan untuk melihat kelahiran dan kematian makhluk hidup berkalpa-kalpa banyaknya, sedangkan kemampuan seorang arahat untuk melihat hal tersebut jauh lebih sedikit dibanding Sang Buddha, dan terbatas (misalnya hanya satu asankheyya kalpa). Karena perbedaan kemampuan inilah maka adalah sia-sia bagi Mahakassapa untuk mencoba melihat hal tersebut karena ia hanya akan dapat melihat sebagian kecil saja.
BAB II. APPAMADA VAGGA - Kewaspadaan
(28)
Seperti seseorang yang berdiri diatas gunung mengamati mereka yang berada di bawah,
Orang bijaksana yang telah mengatasi kelengahan dengan kewaspadaan dan bebas dari penderitaan, mendaki menara kebijaksanaan,
mengamati orang-orang yang belum tercerahkan.
Dhammapada Atthakatha :
Kisah Mahakassapa Thera
Suatu waktu ketika Mahakassapa Thera tinggal di gua Pipphali, beliau menghabiskan waktunya untuk mengembangkan aloka kasina, dan melalui kemampuan batin mata dewa, mencoba mengetahui siapa yang waspada, dan siapa yang lengah, juga siapa yang mati dan akan dilahirkan.
Sang Buddha, dari vihara, mengetahui melalui kemampuan batin mata dewa beliau, apa yang dikerjakan oleh Mahakassapa Thera, dan ingin mengingatkan bahwa apa yang dia lakukan hanyalah menghabiskan waktu. Maka Beliau menampakkan diri di depan thera tersebut dan berkata. "Anakku Kassapa, jumlah kelahiran dan kematian makhluk hidup tak terhitung dan tak dapat dihitung. Hal ini bukan tugasmu, hal ini adalah tugas para Buddha."
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut ini:
"Pamādaṃ appamādena yadā nudati paṇḍito
paññāpāsādaṃ āruyha asoko sokiniṃ pajaṃ
pabbataṭṭho va bhummaṭṭhe dhīro bāle avekkhati."
Seperti seseorang yang berdiri diatas gunung mengamati mereka yang berada di bawah,
Orang bijaksana yang telah mengatasi kelengahan dengan kewaspadaan dan bebas dari penderitaan, mendaki menara kebijaksanaan,
mengamati orang-orang yang belum tercerahkan.
------------------------
Notes :
Seorang Buddha memiliki kemampuan untuk melihat kelahiran dan kematian makhluk hidup berkalpa-kalpa banyaknya, sedangkan kemampuan seorang arahat untuk melihat hal tersebut jauh lebih sedikit dibanding Sang Buddha, dan terbatas (misalnya hanya satu asankheyya kalpa). Karena perbedaan kemampuan inilah maka adalah sia-sia bagi Mahakassapa untuk mencoba melihat hal tersebut karena ia hanya akan dapat melihat sebagian kecil saja.
ORANG HEBAT,...TEGAR KETIKA JATUH
ORANG HEBAT,...TEGAR KETIKA JATUH
CINTA adalah ketika KITA menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya.
CINTA adalah ketika dia tidak mempedulikan KITA dan KITA masih menunggunya dengan setia.
CINTA adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan KITA masih bisa tersenyum sembari berkata “Aku turut berbahagia untukmu”
Apabila CINTA tidak berhasil...BEBASKAN diri KITA...
Biarkan hati KITA kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lgai.
Ingatlah...bahwa KITA mungkin menemukan cinta dan kehilangannya...
Tetapi...ketika CINTA itu mati...KITA tidak perlu mati bersamanya...
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang...
MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.
Entah bagaimana...dalam perjalanan kehidupan,
KITA belajar tentang diri KITA sendiri...dan menyadari...bahwa penyesalan tidak seharusnya ada...
HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan – pilihan kehidupan yang telah KITA buat.
SABBE SATTA SABBA DUKKHA PAMUCCANTU – SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATA : Semoga semua makhluk hidup terbebaskan dari derita dan semoga semuanya senantiasa berbahagia,...sadhu,...sadhu,...sadhu,...
* Untuk selengkapnya, silakan masuk ke WEBSITE MOTIVASI : www.peterlim-mba.com.
CINTA adalah ketika KITA menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya.
CINTA adalah ketika dia tidak mempedulikan KITA dan KITA masih menunggunya dengan setia.
CINTA adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan KITA masih bisa tersenyum sembari berkata “Aku turut berbahagia untukmu”
Apabila CINTA tidak berhasil...BEBASKAN diri KITA...
Biarkan hati KITA kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lgai.
Ingatlah...bahwa KITA mungkin menemukan cinta dan kehilangannya...
Tetapi...ketika CINTA itu mati...KITA tidak perlu mati bersamanya...
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang...
MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.
Entah bagaimana...dalam perjalanan kehidupan,
KITA belajar tentang diri KITA sendiri...dan menyadari...bahwa penyesalan tidak seharusnya ada...
HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan – pilihan kehidupan yang telah KITA buat.
SABBE SATTA SABBA DUKKHA PAMUCCANTU – SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATA : Semoga semua makhluk hidup terbebaskan dari derita dan semoga semuanya senantiasa berbahagia,...sadhu,...sadhu,...sadhu,...
* Untuk selengkapnya, silakan masuk ke WEBSITE MOTIVASI : www.peterlim-mba.com.
hidup adalah anugrah
HIDUP ADALAH ANUGERAH
Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.
Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.
Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu Yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu .
Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu , " Sayangggg … sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?" Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.
Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, "Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu."
* * * * *
Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.
Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata- kata kasar Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.
Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum engkau mengeluh tentang suamimu, ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan untuk meminta penyembuhan sehingga suaminya TIDAK LUMPUH seumur hidup.
Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke alam kubur dengan masih menyertakan kemiskinannya.
Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.
Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.
Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.
Hidup adalah anugerah, syukurilah, jalanilah, nikmatilah dan isilah hidup ini dengan sesuatu yg bermanfaat untuk umat manusia.
NIKMATILAH dan BERI YANG TERBAIK DI SETIAP DETIK DALAM HIDUPMU, KARENA ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI untuk waktumu selanjutnya !!!
by : Romo Mettiko
Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.
Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.
Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu Yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu .
Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu , " Sayangggg … sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?" Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.
Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, "Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu."
* * * * *
Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.
Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata- kata kasar Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.
Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum engkau mengeluh tentang suamimu, ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan untuk meminta penyembuhan sehingga suaminya TIDAK LUMPUH seumur hidup.
Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke alam kubur dengan masih menyertakan kemiskinannya.
Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.
Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.
Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.
Hidup adalah anugerah, syukurilah, jalanilah, nikmatilah dan isilah hidup ini dengan sesuatu yg bermanfaat untuk umat manusia.
NIKMATILAH dan BERI YANG TERBAIK DI SETIAP DETIK DALAM HIDUPMU, KARENA ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI untuk waktumu selanjutnya !!!
by : Romo Mettiko
Langganan:
Postingan (Atom)