Sudassaæ vajjamaññesaæ – Attano pana duddasaæ – Paresaæ hi so vajjâni. – Opunâti yathâbhusaæ – Attano pana châdeti – Kaliæva kitavâ saöho : Sungguh mudah melihat kesalahan orang lain. Tetapi sungguh sulit melihat kesalahan sendiri. Kesalahan orang lain disebarluaskan seperti menaburkan sekam. Namun kesalahan sendiri ditutup rapat ibarat pemburu burung yang bersembunyi di balik dahan pohon. KHUDDAKA NIKAYA, KHUDDAKAPATHA SUTTANIPATA : 28
SELALULAH BERSYUKUR !!!
Seorang anak laki – laki tunanetra duduk di tangga sebuah bangunan dengan sebuah topi terletak di dekat kakinya. Dia mengangkat sebuah papan yang bertuliskan : 'SAYA BUTA, TOLONG SAYA' Hanya ada beberapa keping uang di dalam topi itu.
Seorang pria berjalan melewati tempat anak ini. Dia mengambil beberapa keping uang dari sakunya dan menjatuhkannya ke dalam topi itu. Lalu dia mengambil papan, membaliknya dan menulis beberapa kata. Pria ini menaruh papan itu kembali sehingga orang yang lalu lalang dapat melihat apa yang dia baru tulis. Segera sesudahnya, topi itu pun terisi penuh. Semakin banyak orang memberi uang ke anak tuna netra ini.
Sore itu pria yang telah mengubah kata – kata di papan tersebut datang untuk melihat perkembangan yang terjadi. Anak ini mengenali langkah kakinya dan bertanya, : 'Apakah bapak yang telah mengubah tulisan di papanku tadi pagi ? Apa yang bapak tulis ?'
Pria itu berkata, : 'Saya hanya menuliskan sebuah kebenaran. Saya menyampaikan apa yang kamu telah tulis dengan cara yang berbeda' Apa yang dia telah tulis adalah : 'Hari ini adalah hari yang indah dan saya tidak bisa melihatnya'
Bukankah tulisan yang pertama dengan yang kedua sebenarnya sama saja ? Tentu arti kedua tulisan itu sama yaitu bahwa anak itu buta. Tetapi, tulisan yang pertama hanya mengatakan bahwa anak itu buta. Sedangkan, tulisan yang kedua mengatakan kepada orang – orang bahwa mereka sangatlah beruntung bahwa mereka dapat melihat.
Apakah kita perlu terkejut melihat tulisan yang kedua lebih efektif ?
MORAL DARI CERITA INI :
Bersyukurlah untuk segala yang telah Kita miliki. Jadilah kreatif dan innovatif.
Berpikirlah dari sudut pandang yang berbeda dan positif. Ajaklah orang – orang lain menuju hal – hal yang baik dengan hikmat. Jalani hidup ini tanpa dalih dan mengasihi tanpa rasa sesal.
Ketika hidup memberi engkau 100 alasan untuk menangis, tunjukkan pada hidup bahwa engkau memiliki 1000 alasan untuk tersenyum. Hadapi masa lalumu tanpa sesal. Tangani saat sekarang dengan percaya diri. Bersiaplah untuk masa depan tanpa rasa takut. Peganglah iman dan tanggalkan ketakutan.
Orang bijak berkata, : 'Hidup harus menjadi sebuah proses perbaikan yang terus berlanjut, membuang kejahatan dan mengembangkan kebaikan...Jika engkau ingin menjalani hidup tanpa rasa takut, engkau harus memiliki hati nurani yang baik sebagai tiketnya.
Hal yang terindah adalah melihat seseorang tersenyum...Tetapi yang terlebih indah adalah mengetahui bahwa engkau adalah alasan di belakangnya !
SABBE SATTA SABBA DUKKHA PAMUCCANTU – SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATA :
Semoga semua makhluk hidup terbebaskan dari derita dan semoga semuanya senantiasa berbahagia,...sadhu,...sadhu,...sadhu,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar